Home » » pembuatan obat alami untuk tanaman padi

pembuatan obat alami untuk tanaman padi

Posted by pengendalian hama terpadu on Wednesday, October 28, 2015

petani 

PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK UNTUK TANAMAN PADI



  • PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK UNTUK TANAMAN PADI


Salah satu cara pengendaslian hama dan penyakit tanaman padi yang dibudidayakan secara organik adalah penggunaan pestisida organik. Aplikasi pestisida organik dalam budidaya padi organik sama pentingnya dengan penggunaan pestisida kimia.

Pestisida organik merupakan pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan maupun hewan. Pestisida organik relatif mudah dibuat dengan penggunaan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.

Ada ribuan jenis tumbuhan yang dilaporkan mengandung bahan pestisida organik, bila seluruh potensi tersebut sudah dimanfaatkan, betapa kayanya petani akan pestisida nabati yang mudah didapatkan dan ramah lingkungan

Tabel beberapa jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati untuk pengendalian hama penyakit padi

Jenis Tumbuhan
Bagian Tumbuhan
Hama Penyakit yang Dikendalikan
Bawang Putih

Jeringau
Paitan
Tembakau
Sirsak
Sere
Mimba
Mindi
Lengkuas
Gadung KB
Gadung Racun
Kunyit
Bawang Merah
Cabai Merah
Cengkih
Umbi

Rimpang
Seluruh tanaman
Daun
Daun
Daun
Daun dan biji
Daun dan biji
Umbi
Umbi
Umbi
Rimpang
Umbi
Buah
Daun
Berbagai jenis wereng dan penyakit karena jamur
Berbagai jenis wereng
Berbagai jenis wereng
Berbagai jenis wereng
Berbagai jenis wereng
Walang sangit, ganjur dan penggerak batang
Walang sangit, ganjur dan penggerak batang
Walang sangit, ganjur dan penggerak batang
Walang sangit, ganjur dan penggerak batang
Tikus
Tikus
Berbagai penyakit karena jamur
Berbagai penyakit karena jamur
Berbagai penyakit karena jamur
Berbagai penyakit karena jamur

Beberapa contoh pembuatan ramuan pestisida organik.

1.   Ramuan  (untuk hama wereng)

      a.   Bahan :
            Daun sirsak 1 genggam
            Rimpang jeringan 1 gengam
            Bawang putih 20 siung
            Sabun colek 20 gr
            Air 20 liter
      b.   Cara pembuatan :
            Daun sirsak, rimpang jeringau dan bawang putih ditumbuk sampai halus, lalu campurkan dengan sabun colek. Campuran tersebut direndam dalam 20 liter air selama dua hari. Setelah itu, larutan disaring dengan kain halus.
      c.   Cara pengaplikasian :
            Setiap 1 liter air saringan diencerkan dalam 15 liter air, lalu disemprotkan merata ke bagian bawah tanaman padi.




2.   Ramuan  (untuk hama walang sangir, penggerek batang dan ganjur)

      a.   Bahan :
            Daun mimba 1 kg
            Daun mindi 1 kg
            Sereh 2 batang
            Bawang putih 10 siung
            Bawang merah 10 siung
            Jahe 1 jari jempol
            Kunyit 1 jari jempol
            Kencur 1 jari jempol
            Alkohol 100 cc
            Cuka 100 cc
            Air cucian beras 1 liter
      b.   Cara pembuatan :
            Daun mimba, daun mindi, bawang putih, bawang merah, jahe, kencur, kunyit, dan sereh ditumbuk hingga halus. Hasil tumbukan bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam air cucian beras yang sudah dicampur dengan alkohal dan cuka. Campuran tersebut dibiarkan selama dua minggu, setelah itu, airnya disaring.
      c.   Cara pengaplikasian :

            Setiap 0,25 liter cairan rendaman dicampur dengan 10 liter air, lalu disemprotkan ke tanaman padi.


PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK UNTUK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADI


seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran masyarakat akan konsumsi beras yang aman dikonsumsi semakin meningkat. Banyak sekali beras yang berlabel organik dijual di pasaran. Selain sudah mulai memiliki pangsa pasar yang luas, beras organik juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk-produk biasanya. Keadaan ini memberikan rangsanngan tersendiri bagi para pelaku utama untuk berlomba-lomba menghasilkan beras organik.

Salah satu pertimbangan beralihnya mengkonsumsi beras organik yaitu penggunaan pestisida yang kurang bijaksana menjadikan tingkat residu pestisida yang terkandung didalamnya dapat membahayakan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Tentunya dampak dari konsumsi beras non organik tidak langsung terasa melainkan melalui proses waktu yang cukup lama.

Sebagai jawaban dalam upanya pengurangan residu pestisida dalam makanan khusunya beras, maka solusi bijak yang bisa diterapkan yaitu dengan penggunan pestisida organik dalam pengendalian hama dan penyakit pada saat budidaya tanaman padi. 

Pestisida organik merupakan pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan maupun hewan. Pestisida organik relatif mudah dibuat dengan penggunaan bahan-bahan yang ada disekitar kita. Oleh karena terbuat dari bahan organik maka pestisida ini bersifat mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan. Dalam pengaplikasiannya pun pestisida organik ini relatif aman bagi petani. 

Meskipun namanya pestisida organik, bahan-bahan yang digunakan untuk beberapa ramuan masih mengandung unsur lain seperti sabun detergen yang fungsinya sebagai pencampur dan peningkat daya bunuh. Namun demikian, persentasi bahan tersebut sangat kecil dan masih dibawah ambang bahaya, baik terhadap tanah maupun manusia. 


RAMUAN UNTUK PENGENDALIAN HAMA WERENG

A.Bahan 
  1.Daun sirsak 1 genggam
  2.Rimpang jeringau 1 genggam
  3.Bawang putih 20 siung
  4.Sabun colek 20 gram
  5.Air 20 liter

B.Cara Pembuatan
Daun sirsak, rimpang jeringau, bawang putih ditumbuk sampai halus, lalu campurkan dengan sabun colek. Campuran tersebut direndam dalam 20 liter air selama dua hari. Setelah itu larutan disaring dengan kain halus.

C.Cara Pengaplikasian
Setiap 1 liter air saringan diencerkan dalam 15 liter air, lalu disemprotkan merata ke bagian bawah tanaman padi. 


RAMUAN UNTUK PENGENDALIAN HAMA WALANG SANGIT, PENGGEREK BATANG, DAN GANJUR

A.Bahan
  1.Daun mimba 1 kg
  2.Daun mindi 1 kg
  3.Sereh 2 batang 
  4.Bawang putih 10 siung
  5.Bawang merah 10 siung 
  6.Jahe 1 jari jempol
  7.Kunyit 1 jari jempol
  8.Kencur 1 jari jempol
  9.Alkohol 100 cc
  10.Cuka 100 cc
  11.Air cucian beras 1 liter

B.Cara Pembuatan
Daun mimba, daun mindi, bawang putih, bawang merah, jahe, kencur, kunyit, dan sereh ditumbuk hingga halus. Hasil tumbukan bahan-bahan tersebut dimasukkan kedalam air cucian beras yang sudah dicampur dengan alkohol dan cuka. Campuran tersebut dibiarkan selama 2 minggu. Setelah itu, airnya disaring.

C.Cara Pengaplikasian
Setiap 0,25 liter cairan rendaman dicampur dengan 10 liter air, lalu disemprotkan ketanaman padi.


RAMUAN UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BERCAK COKELAT, BLAST, DAN TUNGRO

A.Bahan 
  1.Urin sapi 2 liter
  2.Daun mimba 1 genggam
  3.Daun tembakau 1 genggam
  4.Kunyit 1 genggam
  5.Air 12 liter 

B.Cara Pembuatan
Daun mimba, daun tembakau, dan kunyit dihaluskan. Setelah itu, bahan dimasukan dalam 12 liter air dan dibiarkan selama 14 hari. Selanjutnya, air rendaman ramuan tersebut disaring dan dicampur 2 liter urin sapi. Sebelum digunakan, urin sapi ini harus diendapkan terlebih dahulu selama 14 hari.

C.Cara Pengaplikasian

Pengaplikasian ramuan pestisida ini dilakukan dengan cara disemprotkan pada tanaman yang terserang penyakit tungro atau bercak cokelat tanpa harus diencerkan terlebih dahulu. 

Thanks for reading & sharing pengendalian hama terpadu

Previous
« Prev Post

0 comments: